Rabu, 06 Maret 2019

SATE PALING TERKENAL DI JALAN ARJUNA

Heyooooo.......

Niatan pingin update diawal tahun namun sayang seribu sayang tulisan ini hanya nongkrong cantique di draf. Ini update habis tahun baru juga ding, TAHUN BARU CINA tapi



Eh tapi di Bali mau Tahun Baru juga, Tahun Baru Caka. Jadi buat teman-teman yang merayakan selamat Hari Raya Nyepi.
http://captionterbaru.com/caption-selamat-hari-raya-nyepi-2019-tahun-baru-caka-1941/

Balik ke topik, sesuai judulnya kamu yang ada di daerah Denpasar pasti sudah tidak asing sama tempat makan yang satu ini. Lokasinya ada di Jalan Arjuna N0.47 Denpasar Utara. Udah lah ya, denger kata Arjuna aja pasti udah pada ngeh sama Sate Pelecing yang mana. Yaiyalah lah, yang namanya Sate Pelecing Arjuna cuma satu 😂


Sate Plecing Arjuna ini, terkenal sampai ke luar pulau Bali lho, tapi gak tau di Balinya sendiri orang-orang pada ngeh atau enggak, atau mungkin yang ngeh ya orang yang ada di sekitaran Denpasar, secara kan lokasinya ada di Denpasar.

Sebenarnya aku menebak-nebak sih kenapa bisa dikasih nama Sate Plecing Arjuna, nama Arjuna itu kayaknya dikasih sama pengunjung yang kalau pamer ketemen-temennya bilangnya “sate yang di jalan Arjuna itu lho”, makanya jadi Sate Plecing Arjuna.

   (((sok tau banget kan gueh)))




Oh iya, sate ini udah ada sejak tahun 1993 lho, seumuran aku dong yaaah. Duh jadi kelihatan tuanya



Sekarang masuk ngomongin makanannya. Buat aku pribadi sih jujur harganya lumayan mahal, karena dengan seporsi satenya yang seharga Rp 24.000, dapetnya dikit bangeeet. Kenapa dikit, padahal dapet 10 tusuk? Itu gara-gara potongan daging satenya kecil-kecil. Terus kalo untuk bumbu plecingnya jatuhnya dilidah aku cuma jadi kayak bumbu merah. Maksudnya, rasa pedasnya gak sesuai namanya. Buat aku nama plecing itu identik dengan rasa yang pedes, nah aku gak ngerasain rasa pedas dibumbunya. Pedes memang relatif ya, cuma ini sih kayaknya udah menyesuaikan sama lidah orang luar Bali, karena memang pengunjungnya lebih banyak orang luar Bali.


ini penampakan satenya. dapet 10 tusuk ya gaess
Mungkin temen-temen yang udah pernah ke sini ada yang bilang bumbu satenya pedes, nah buat yang belum pernah dan berencana ke sini kalian jaga-jaga pesen aja sate manis, udah sesuai banget sama namanya, bumbu yang dipakek bumbu manis. Ada 3 pilihan daging, mulai dari daging babi, ayam atau sapi.

Enggak semuanya menu makanan di sini tyda cocok sama lidah akika, soto baksonya bisa jadi penyelamat. Soto baksonya seger banget, enak. Cuma lagi-lagi untuk seporsinya Rp 20.000 yang menurut sobat misquen kayak aku tergolong mahal. Aku pernah coba yang rasanya sama enaknya tapi harganya dibawah ini (next review aku ceritain tempatnya).



ini seger banget kuat sotonya

Oh iya satu lagi, es jeruknya enak poll cuma aku kaget kalau ternyata harganya Rp 12.000 (gak siap mental).



Cuma aku sedikit iklas karena emang mantep banget es jeruknya. (yang ini gak ada fotonya, kan belum tau kalau 12rb)


Kalau ditanya mau balik lagi apa enggak, aku pasti bakal bilang “pikir-pikir dulu”, karena ya masih ada sate plecing lain yang lebih enak dengan harga yang terjangkau.


   sobat qismin cem aku mana suaranya?



                                                           
   (((malah cari temen)))

Kalau ke sini pas makan siang emang mesti sabar-sabar, kadang kalau kamu beruntung bisa antri lamaa banget buat dapet makanannya.


ukurannya gak luas jadi kerasa kalau rame
 Segitu dulu ulasannya, syukur-syukur ada inti yang bisa diambil.




 Jumpa lagi ditulisan yang entah kapan updatenya.


suksma ☺

Selasa, 11 Desember 2018

Anak Lokal Numpang Nginep di Hotel Aston Canggu Beach Resort

Haaaaiii...


Agaknya daku masih belum cocok nih buat jadi blogger yang bisa update seminggu sekali. Kalau ditanya kenapa, aku sudah menyiapkan banyak sekali alasan buat menjawab. hahaha Baiklah, rasanya aku tidak perlu mbulet menyampaikan hal-hal yang kebanyakan tidak penting itu.

Seperti judulnya, aku mau cerita pengalaman yang hmmm kapan ya tepatnya aku nginep di Aston? Maapkan daku tidak ingat saudara-saudara, karena otakku menampung kapasitas daya ingat yang sedikit, jadi lebih sering lupa dibanding ingatnya. Hahaha Yah namanya mau berbagi pengalaman, jadi gak papa kalau sudah lewat lumayan jauh. (Ah elah! Ngeles wae kau Dhylla!).

Jadi, Hotel Aston ini punya banyaaak cabang di Bali, cuma lagi-lagi daku tu lupa mereka punya total ada berapa hotel (males googling lebih tepatnya). Yang jelas aku nginep di Hotel Aston Canggu, kalau dari hotel tinggal jalan kaki gak sampai 100m kita udah sampai di Pantai Batu Bolong. Beneran deh, dekeeet buanget sama pantai. Letak hotelnya juga dipinggir jalan raya kok. 
Ini penampakan depan hotelnya. (jangan tanya kenapa lebih milih ambil foto malem-malem) 😓

Apakah kalian bertanya-tanya, kenapa aku bisa nginep di sini? Kalau tidak ada yang bertanya aku pun tetap akan memberitahu, aku anaknya insitif soalnya. hahaha.  Aku dapat give away dari acara soft launching mereka waktu itu, dan mayan bok dua hari satu malam. Kebetulan aku dapet kamar Deluxe Garden View. Beruntungnya daku, karena sesuai namanya Deluxe Garden View, jadi ada taman munggil di samping kamar yang menurut aku kereeen gitu, asoy kalau pagi atau sore dipakai nyantai. Chill abis.  Mana kebetulan pas aku nginep itu hujan terus, malah buat mager, gak ada main ke kemana-mana, kepantai pun ku tidak. Jadi taman ini yang menghibur aku (yang padahal emang daku males ke mana-mana). 😄

ini nih penampakan kamarnya.
itu kelihatan kan di samping kamar ada tamannya.
daaaan ini tamannya, kalau aku sih suka banget ada taman gini.

Karena baru coba-coba, jadi aku lupa foto keseluruhan kamar mandi, padahal buat sebagian orang kamar mandi itu hal yang krusial. Hahaha Kamar mandinya standar hotel-hotel bintang empat pada umumnya, cuma gak ada bathtubnya. Tapi aku fine-fine wae sih, kamar mandinya bersih banget kok.

buat perlengkapan mandinya yang dikasihnya untuk dua orang ya


Ngomongin si Hotel Aston ini, jaman aku nginep di sana ada dua tempat makan gitu, di lantai satu sama di rooftop. Nah kalau di lantai satu, nama Cubana Resto dan di rooftop namanya Upzscalesky Dining and Bar. Tapi setelah aku cek lagi ternyata si Cubana ini udah gak ada, diganti sama Score Sport Bar. Jadi sekarang si Aston Canggu punya dua pilihan Bar, di rooftop atau di lantai satu.



Kalau untuk sarapan kita diarahkan ke rooftop, di Upzscalesky Dining and Bar. Yaah untuk menu sarapan agaknya tidak berbeda lah ya dibanding hotel-hotel pada umumnya. Kolam renangnya juga ada di rooftop. Tapi karena mendung aku enggak ada foto-foto sekeiling rooftop.

yang aku foto sarapan aku waktu itu, bukan foto pilihan-pilihan menu sarapan 😂

 
kalau ini menu yang aku makan di Cubana Resto.
Cubana Resto itu kiblatnya nyediain makanan-makan Kuba, mungkin karena peminatnya kurang makanya diganti jadi sport bar. Mungkin lho ya!

Oh iya, yang buat hotel ini agak unik menurut aku gara-gara seragam waiters dan waitress santai banget kayak anak pantai.

ini seragamnya, santai banget kayak di pantai kan 😄

Kalau ditanya recommend atau tidak, aku sangat merekomendasikan hotel ini kalau mau cari Hotel di dekat pantai. Tempatnya nyaman sekali, kebersihan juga oke punya. 

Kalau menurut aku buat keseluruhannya  ★★★★☆.


Sekian ya cerita yang mudah-mudahan bisa membantu (yah walau kayaknya gak ada membantu sama sekali. Hahaha).

Suksma. ☺


Aston Canggu Beach Resort
Hotel Bintang 4
Alamat: Jl. Pantai Batu Bolong No.99, Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 3023333
Rate Harga mulai dari : 900.000 +++



Rabu, 14 November 2018

“Beyond the Myths” Menjadi Pilihan Tema Art Bali yang Pertama




Setelah sukses dengan Art Jog, Heri Pemad membuat gagasan untuk mengembangkan ekosistem seni dan budaya di Bali, dengan menggagas Art Bali. Art Bali menjadi Pameran seni kontemporer bertaraf internasional, telah diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober sampai dengan 9 November 2018 di gedung AB • BC (Art Bali • Bali Collection), kawasan Bali Collection, Nusa Dua, Bali. Bernaung di bawah Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF), Art Bali merupakan bagian dari rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 yang telah diadakan pada tanggal 8 - 14 Oktober 2018 di kawasan yang sama.


Pemilihan tajuk dan tema “Beyond the Myths” adalah sebuah pembongkaran ulang tanda yang kerap kali disebut mitos atau bahkan dimitoskan oleh masyarakat dan budaya. Terdapat 39 seniman yang terlibat dalam pameran perdana Art Bali ini berasal dari bermacam latar budaya, disiplin seni, dan bahkan dari generasi yang berbeda. Mereka turut serta menawarkan pemikiran, gagasan, dan lambang baru atas tanda-tanda yang dimitoskan oleh seni maupun budaya. Untuk tim kurator terdiri dari Rifky Effendy dan Ignatia Nilu.

“Kami mengambil tema ini untuk menemukan cara membuka cakrawala yang lebih luas dan tajam pada berbagai fenomena di balik nilai sosial-budaya di Indonesia maupun kaitannya dengan persoalan global melalui tampilan karya-karya seniman,” jelas Rifky Effendy saat press conference di Rumah Sanur, Selasa (2/10).


Heri Pemad saat ditemui usai acara press conference

Seniman-seniman tersebut dipilih berdasarkan praktik kesenian, kekaryaan, dan kontribusi mereka dalam menggerakan dinamika seni rupa kontemporer Indonesia dan juga seni rupa global. Proses kurasi dilakukan selama kurang lebih 8 bulan secara intensif, mulai dari perencanaan gagasan, visual, hingga proses presentasi karya di lokasi pameran. Pendekatan yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari medium patung, instalasi, lukisan, karya interaktif, karya performatif, video art, optical art, karya konseptual, fotografi, dan masih banyak lagi.

Heri Pemad, selaku CEO dan Founder Art Bali, menyatakan, “Melalui Art Bali, kami ingin menunjukkan komitmen kami untuk membangun serta mengembangkan ekosistem seni dan budaya, di Bali khususnya. Sebagai sebuah ruang baru kesenian, pameran Art Bali bertujuan untuk menjadikan seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat dari beragam latar belakang.”




Selama satu bulan penuh, para penikmat seni dapat menikmati karya-karya seni yang telah dikurasi secara ketat di gedung AB • BC. Bagi mereka yang ingin menikmati karya-karya seni di Art Bali secara khusus, mereka dapat mengikuti Tur Kuratorial bersama Tim Kurator Art Bali pada setiap Sabtu selama masa pameran berlangsung. Art Bali juga memberikan kesempatan kepada para pengunjung umum dan pelajar yang memiliki KTP/SIM/Kartu Pelajar Bali untuk menikmati pameran seni ini secara gratis setiap Selasa mulai dari tanggal 23 Oktober 2018. (cskcmt)