Rabu, 14 November 2018

“Beyond the Myths” Menjadi Pilihan Tema Art Bali yang Pertama




Setelah sukses dengan Art Jog, Heri Pemad membuat gagasan untuk mengembangkan ekosistem seni dan budaya di Bali, dengan menggagas Art Bali. Art Bali menjadi Pameran seni kontemporer bertaraf internasional, telah diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober sampai dengan 9 November 2018 di gedung AB • BC (Art Bali • Bali Collection), kawasan Bali Collection, Nusa Dua, Bali. Bernaung di bawah Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF), Art Bali merupakan bagian dari rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 yang telah diadakan pada tanggal 8 - 14 Oktober 2018 di kawasan yang sama.


Pemilihan tajuk dan tema “Beyond the Myths” adalah sebuah pembongkaran ulang tanda yang kerap kali disebut mitos atau bahkan dimitoskan oleh masyarakat dan budaya. Terdapat 39 seniman yang terlibat dalam pameran perdana Art Bali ini berasal dari bermacam latar budaya, disiplin seni, dan bahkan dari generasi yang berbeda. Mereka turut serta menawarkan pemikiran, gagasan, dan lambang baru atas tanda-tanda yang dimitoskan oleh seni maupun budaya. Untuk tim kurator terdiri dari Rifky Effendy dan Ignatia Nilu.

“Kami mengambil tema ini untuk menemukan cara membuka cakrawala yang lebih luas dan tajam pada berbagai fenomena di balik nilai sosial-budaya di Indonesia maupun kaitannya dengan persoalan global melalui tampilan karya-karya seniman,” jelas Rifky Effendy saat press conference di Rumah Sanur, Selasa (2/10).


Heri Pemad saat ditemui usai acara press conference

Seniman-seniman tersebut dipilih berdasarkan praktik kesenian, kekaryaan, dan kontribusi mereka dalam menggerakan dinamika seni rupa kontemporer Indonesia dan juga seni rupa global. Proses kurasi dilakukan selama kurang lebih 8 bulan secara intensif, mulai dari perencanaan gagasan, visual, hingga proses presentasi karya di lokasi pameran. Pendekatan yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari medium patung, instalasi, lukisan, karya interaktif, karya performatif, video art, optical art, karya konseptual, fotografi, dan masih banyak lagi.

Heri Pemad, selaku CEO dan Founder Art Bali, menyatakan, “Melalui Art Bali, kami ingin menunjukkan komitmen kami untuk membangun serta mengembangkan ekosistem seni dan budaya, di Bali khususnya. Sebagai sebuah ruang baru kesenian, pameran Art Bali bertujuan untuk menjadikan seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat dari beragam latar belakang.”




Selama satu bulan penuh, para penikmat seni dapat menikmati karya-karya seni yang telah dikurasi secara ketat di gedung AB • BC. Bagi mereka yang ingin menikmati karya-karya seni di Art Bali secara khusus, mereka dapat mengikuti Tur Kuratorial bersama Tim Kurator Art Bali pada setiap Sabtu selama masa pameran berlangsung. Art Bali juga memberikan kesempatan kepada para pengunjung umum dan pelajar yang memiliki KTP/SIM/Kartu Pelajar Bali untuk menikmati pameran seni ini secara gratis setiap Selasa mulai dari tanggal 23 Oktober 2018. (cskcmt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar